Budidaya Kentang, Cara Tanam Pembibitan Sampai Panen

Cara Menanam Kentang, Mulai Dari Pembibitan, Pengolahan Tanah, Pemeliharaan Hingga Panen dan Pasca Panen Kentang

Tanaman umbi kentang bisa tumbuh baik di dataran tinggi seperti Dieng, Temanggung ( Jawa Tengah ), Lembang ( jawa barat ), dan daerah bromo ( jawa timur ). Sebaiknya tidak bercocok tanam di area yang pernah ditumbuhi tanaman umbi sejenis dalam kurun waktu dua tahun terakhir dan jangan mulai menanam bibit saat suhu tanah belum mencapai 40 derajat Fahrenheit.
Kentang bisa tumbuh dengan sempurna di dataran tinggi, yaitu berkisar antara 1.600 hingga 3.000 meter diatas permukaan laut. Kelembaban udaranya tinggi, antara 80% hingga 90%. Curah hujan yang baik bagi Tanaman Kentang berkisar antara 1200 hingga 1500 mm/th. Membutuhkan penyinaran matahari yang cukup sepanjang hari.
Kentang tumbuh baik pada tanah dengan jenis tanah vulkanis yang memiliki sedikit kandungan pasir. Tekstur tanah gembur, kaya akan unsure hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah memiliki kandungan air tanah yang cukup dan memiliki system drainase yang baik. PH tanah netral berkisar diantara 5 hingga 6,5. Jika tanah terlalu asam ( kurang dari 5 ) maka perlu dilakukan pengapuran. Sebaliknya jika tanah terlalu basa ( lebih dari 9 ) maka perlu diberikan belerang sebelum penanaman. Suhu tanah berada dalam kisaran 15 hingga 20 derajat celcius.

Langkah-langkah Cara Budidaya dan Penanaman Kentang

Penyediaan dan Pemilihan Bibit Kentang

Tahap pertama dalam cara menanam kentang adalah mendapatkan bibit unggul kentang agar hasil yang nanti didapat juga sesuai harapan. Benih kentang tidak berbentuk biji seperti tanaman jenis buah-buahan lain, melainkan berbentuk umbi kentang. Umbi yang akan digunakan harus melewati tahap seleksi agar terbebas dari berbagai hama dan penyakit.
Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari umbi yang tua dengan ciri umbi kuat, bobot umbi 30-45/50 gram atau 45/50-60 gram dengan besar rata-rata 30-35 mm atau 45-50 mm, dan memiliki tiga hingga lima mata tunas. Varietas yang digunakan Granola, Cipanas, Atlantik M, Repita, Amabile dan Maglia.
Untuk mendapatkan umbi yang baik dapat dilakukan dengan pemilihan dan cara :
  • Umbi yang baik adalah umbi bertunas dan juga kuat yang telah melewati proses penyimpanan 4 bulan setelah panen
  • Benih yang bagus jika telah tumbuh tunas kurang lebih 2 cm dan jumlah tunas mencapai 3 hingga 5 tunas per umbi.
  • Permukaan umbi harus mulus dan bebas dari cacat.
Lakukan penyiraman setiap minggu, jika lahan tanah didominasi pasir, maka air tak mudah tertampung dan butuh lebih banyak penyiraman. Tanaman kentang mulai muncul ke permukaan tanah sekitar 2-3 minggu usai penanam benih.Segera tutupi lapisan permukaan tanah tanaman dengan 3-4 inci jerami atau rerumputan kering agar mengunci kelembaban. Jangan biarkan jerami menyentuh tanaman, nanti bibit membusuk akibat terkena penyakit.
Pengolahan Lahan Dan Persiapan Media Tanam Kentang
Kentang termasuk jenis tanaman tahunan yang bisa tumbuh lama asalkan suhu udara tak terlalu panas. Disarankan tidak bercocok tanam saat musim hujan tiba, nantinya genangan air akan merusak bibit yang baru muncul di permukaan tanah.
Cara Pengolahan Tanah dan Menanam Bibit Kentang:
  • Cangkul tanah agar menjadi gembur dan diamkan kurang lebih 3 hari agar terpapar sinar matahari
  • Berikan pupuk kompos pada lahan kemudian dicangkul agar merata dalam tanah serta diamkan selama 7 hari.
  • Buatlah bedengan dengan menghadap timur – barat agar mendapat pasokan sinar matahari yang optimal
  • Buat bedengan dengan tinggi 30 cm, dan lebar 70cm , sedangkan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
  • Berikan jarak antar bedengan kurang lebih 40cm untuk akses aliran air hujan agar tidak menggenangi bedengan.
  • Buatlah lubang tanam di atas bedengan dengan jarak antar lubang tanam kira – kira 20cm hingga 25 cm.
  • Tahap selanjutnya adalah menanam umbi kentang yang telah dipersiapkan. Sebaiknya awal tanam dimulai pada saat musim hujan agar tanaman baru langsung mendapatkan suplay air yang cukup.
  • Tanamlah umbi Kentang yang telah bertunas kurang lebih 2 cm , kemudian tutup kembali dengan tanah setebal 5 cm. Penimbunan yang terlalu dalam justru akan mengurangi produktivitas Kentang.
Tanaman kentang cocok di tanah subur yang cepat menyerap air. Menyuburi lahan cukup dengan kompos setebal 1 inci lalu ditutupi dengan tanah setebal 6-8 inci. Jika memungkinkan boleh pakai pupuk tambahan yang disebar secara merata ke permukaan lahan.

Pemupukan Tanaman Kentang 

Agar menghasilkan panen yang melimpah maka dibutuhkan pemupukan rutin setiap 20 hari sekali sejak masa tanam dengan dosis :
  • Pupuk Urea 500kg/h
  • Pupuk ZA 150kg/h
  • Pupuk KCL 100kg/h
  • Pupuk SP36 400kg/h
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menaburkannya diantara lubang tanam yang sudah terdapat Umbi Kentang yang sudah ditanam.
Tips Cara Menanam Kentang itu mudah, begitu pula teknik perawatan agar sukses panen. Ketika tanaman sudah setinggi 6-8 inci, tambahkan 2-3 inci tanah ke atas permukaan tanah sekitar tanaman.
Pemasangan Mulsa Plastik
Mulsa yang digunakan adalah perak plastik hitam sesuai dengan ukuran bedengan, kemudian dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 30 x 50 cm Membuat lubang di mulsa dapat menggunakan susu kaleng yang dilubangi dan diberi batubara. Jarak tanaman tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1.300-1.700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (April-Juni).

Jika Diperlukan Lakukan Penyulaman Dengan Tanaman Kentang Baru
Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/tumbuhnya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.

Macam-macam Cara Penyiangan Tanaman Kentang

Fase berikutnya dalam Cara Menanam Kentang adalah membersihkan sekitar lahan dari gulma maupun rumput yang mengganggu pertumbuhan Kentang itu sendiri.

Penyiangan dapat dilakukan berbarengan dengan pemupukan setiap 20 hari sekali. Atau dapat juga dimulai setelah usia tanam menginjak umur 30 hari dan berikutnya pada saat usia tanam 50 hari dan seterusnya.
Penyiangan juga bisa dilakukan dengang menyemprotkan pestisida agar tanaman kebal terhadap hama. Tapi jangan keseringan, jika keseringan maka akan membuat hama tanaman ini bisa kebal terhadap pestisida. Lalu jangan biarkan umbi kentang ini menyembul keluar dari tanah karena hal tersebut bisa meracuni kentang. Dan jangan memberikan air yang terlalu banyak.

Pemangkasan Bunga Tanaman Kentang Untuk Varietas Tertentu
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara.

Cara Penyiraman Tanaman Kentang

Menyirami Tanaman Kentang tidak harus hingga membuat tanah tergenang,justru terlalu banyak air akan menghentikan pertumbuhan umbi kentang.
Siramilah Tanaman Kentang Anda apabila tanahnya kelihatan kering, penyiraman dapat dilakukan seminggu sekali tanpa membuat lahan terlalu basah tergenang air. gambar pemeliharaan kentang – cara menanam kentang.

Umur Panen dan Pasca Panen Kentang
  • Tanaman Kentang umumnya sudah dapat dipanen pada usia 3 sampai 4 bulan setelah masa tanam. Lakukanlah panen Kentang pada waktu cuaca cerah, memanen pada saat hujan akan membuat Kentang cepat membusuk. Proses pemanenan ini bisa dilakukan setelah berumur 85 - 120 hari dari proses penanaman. Atau bisa dilihat dari tanaman kenting yang mulai mongering maka itu adalah waktu yang tepat untuk dilakukan pemanenan.
  • Setelah Kentang dipanen, diamkan di lahan sekitar 1 jam agar terpapar sinar matahari agar kulit umbi mengering dan kotoran tanah terlepas semua.
  • Pemanenan dilakukan ketika umbi-umbian memiliki masak optimal, yang ditandai dengan daun mulai mengering. Pemangkasan dilakukan sebelum panen tanaman kentang yang berada di atas tanah, panen dilakukan dengan hati-hati terutama ketika membongkar pegunungan dan dilakukan selama cuaca cerah (tidak di jalan bawah atau sekitar hujan).
    Umbi kentang untuk bibit ditempatkan di gudang setelah gradasi sebelumnya (umbi-umbian lebih besar dari 60 g). Produksi diperoleh dengan inovasi teknologi budidaya kentang ramah lingkungan dari 18-30 ton / ha.


Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kentang

Pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari campuran daun nimba 8 kg, 6 kg jahe, serai 6 kg, 20 g deterjen dan air 20 l. Daun nimba, lengkuas dan serai wangi tumbuk atau bubur, kemudian semua bahan diaduk merata di 20 l air hari basah dan malam (24 jam).

Selanjutnya, larutan disaring dengan kain lembut dan larutan hasil penyaringan diencerkan, masing-masing 1 liter direndam dengan 30 liter air, sehingga kita mendapatkan solusi dari 600 l untuk area seluas 1 ha.

Apilkasi menggunakan pestisida nabati dapat dilakukan bersamaan dengan aplikasi pupuk menggunakan kelinci urin. Frekuensi pemberian disesuaikan dengan tingkat serangan hama dan penyakit atau 1-2 kali dalam dua minggu.

Tips Cara Membuat Bibit Kentang Sendiri
  • Lokasi penanam untuk tanaman yang akan dijadikan bibit sebaiknya dipilih yang bersuhu udara sekitar 15-20oC. Lokasi ini tidak ditanami kentang dan tanaman sefamilinya sekitar 2-3 tahun. Jadi, lahan yang dipakai biasanya yang mempunyai pola penanaman tumpang gilir (rotasi). Tumpang gilir tersebut misalnya usai menanam kentang, lahan diberakan dulu, kemudian ditanami tanaman lain yang bukan sefamili selesai tanaman lain ini dipanen, lahan diberakan lagi. Dan kemudian, ditanami lagi dengan tanaman lain yang bukan sefamili. Begitu seterusnya sampai beberapa musim tanam. Baru kemudian, lahan bisa ditanami kentang. Jarak lokasi penanaman dengan tanaman lain yang sefamili minimal 360 m.
  • Pilih Umbi Terbaik. Umbi yang akan ditanam perlu diseleksi dulu dan dipilih umbi yang sehat dan berasal dari tanaman yang bebas hama dan penyakit. Umbi yang digunakan mempunyai berat sekitar 30-80 gram. Bila beratnya kurang dari 30 gram, lebih baik jangan dipakai karena akan mempengaruhi mutu produksi nantinya. Demikian juga dengan umbi yang beratnya lebih dari 80 gram jangan digunakan karena lebih menguntungkan bila dijadikan kentang konsumsi. Selain itu, umbi berasal dari umbi yang dipanen pada kondisi tua betul.
  • Jarak tanamnya dipersempit berarti, jamlah tanaman per arealnya menjadi lebih banyak dibanding jumlah tanaman normalnya kalau penanamannya untuk keperluan konsumsi. Dengan jarak tanam 10 x 70 cm, bisa meningkatkan bibit berbobot 30-45 gram dan 45-60 gram, masing-masing sekitar dan 0,5. Jarak tanam 15 x 70 cm, jumlah peningkatannya antara 4,6% dan 3,1%. Bila yang digunakan berukuran besar, dan kemudian umbinya dibelah, jumlah umbi yang diperoleh justru turun sebesar 2,7%.
  • Bila bibit yang ditanam dan kentang yang peka dengan Phytophtora dan penanamannya pada musim hujan, jarak tanam rapat mempunyai risiko tinggi. Jadi dalam hal ini, jarak tanam juga memperhitungkana jenis kentang apa yang ditanam dan kapan atau musim apa penanaman dilakukan.
  • Biasanya, tunas baru masih dalam keadaan sehat dan untuk menghindari penyakit, tunas tersebut segera semprot dengan pestisida.
  • Ketika tanaman berumur 60-70 hari (tergantung dari genjah tidaknya varietas yang ditanam), tanaman mulai dipermatikan. Caranya dengan memotong rumpun batang tanaman atau dengan menyemprotkan herbisida, seperti Gramoson. Maksud pematian tersebut agar tanaman tidak diserang penyakit dan mencegah menjamurnya penyakit.
  • Penanaman umbi dilakukan setelah umur panen. (Umur panen tergantung varietasnya). Dengan pemanenan umbi yang tua, kulit umbi menjadi kuat tidak mudah lecet luka (mengelupas). Perlu dicatat umbi yang dipanen dalam usia tua bisa memperpendek umur umbi ketika disimpan di gudang.
Referensi : kalteng.go.id dan jambi.litbang.pertanian.go.id serta sumber lainnya (dari berbagai sumber).

Comments

Popular posts from this blog

Jenis Burung Dengan Ekor Terpanjang dan Indah

Cara Membedakan Murai Batu Jantan dan Betina Berdasarkan Ciri-cirinya

Cara Booster Tanaman Kelengkeng Agar Cepat Berbuah